3 Tips Belanja Pakaian Ramah Lingkungan

Beberapa istilah di atas berkaitan dengan sustainable fashion (Ilustrasi: Ecoideaz)

Selain pangan (makanan) dan papan (rumah), sandang (pakaian) termasuk kebutuhan primer manusia. Tak heran, belanja busana termasuk pengeluaran rutin kita.
Meskipun begitu, bukan berarti lho ya kita boleh boros soal pakaian baru. Sayang kan kalau sampah baju terus menumpuk jumlahnya.

Satu hal terpenting untuk diingat sebelum membeli baju baru yaitu “selalu sumbangkan baju lama kita yang layak pakai kepada orang yang lebih membutuhkan.” Ini agar lemari pakaian kita tak bertambah sesak dengan hadirnya baju baru.

Maka inilah tiga tips untuk belanja pakaian yang ramah. Selamat mencobanya ya.

Baju bekas layak pakai

Saat ini, kita dapat membeli baju bekas layak pakai (preloved) secara online maupun offline di second-hand garage sale. Belanja tipe ini termasuk slow fashion yang bertujuan mengurangi sampah tekstil di daratan maupun lautan.

Adakalanya, kita tak harus selalu membeli baju bekas karena ada baju lama milik keluarga maupun teman yang masih dapat diwariskan atau lebih dikenal dengan istilah “lungsuran.” Saya kini bahkan lebih sering memakai baju lungsuran karena ramah lingkungan sekaligus keuangan hahaha…

Intinya, baju yang kita miliki itu akan lebih baik jika tak hanya ikut tren terbaru, namun juga fungsinya sehingga tak perlu sering bergonta-ganti. Toh, ada banyak gaya baju yang tak berubah alias modelnya klasik menembus waktu.

Beli baju produksi lokal

Untuk mengurangi asap dari kendaraan yang mengangkut baju produksi luar negeri, lebih baik kita beli baju atau kain produksi lokal saja ya. Indonesia pun memiliki banyak kain khas di setiap daerah mulai dari batik, songket, ulos, dan masih banyak lagi kain lainnya.

Saat membeli baju dan kain lokal, kita juga telah membantu para pelaku UMKM. Tak jarang, usaha mereka adalah warisan keluarga.

Jadi, membeli kain asli Indonesia itu berarti kita turut melestarikan warisan budaya. Yuk, lebih sering membeli dan memakai kain etnik dari setiap daerah di Indonesia ya.

Pilih brand ramah lingkungan

Kalaupun kita tetap ingin memakai baju produksi brand (jenama) global, pastikan bahwa jenama global itu mengusung konsep sustainable fashion. Kita dapat melihatnya dari website dan akun media sosial resmi global brand itu.

Review dari para fashion lovers juga dapat menjadi acuan kita tentang suatu fashion brand yang eco-friendly. Ohya, pastikan pula klaim go green dari global brand itu memang asli dan bukan sekedar greenwashing agar produknya laku.

Selain mengusung prinsip sustainable fashion, fashion brand yang kita pilih pun harus memiliki konsep ethical fashion. Jadi, kita harus tahu pasti bahwa jenama ini tidak mengeksploitasi buruh dengan gaji rendah apalagi sampai memperkerjakan buruh anak.


Setiap orang, khususnya kaum Hawa, tentu ingin tampil apik dan resik dengan busana yang dipilihnya. Ingat selalu ya, tampil modis itu juga berarti kita harus tetap peduli lingkungan agar Bumi kita satu-satunya ini terus lestari.


4 comments

  1. Terima kasih Kak untuk pandangan Kakak tentang belanja pakaian ini. Sangat bermanfaat untuk saya yang–niatnya–lebih mindful dalam berbelanja pakaian.

    Banyak hal ya Kak yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli pakaian. Alhamdulillah selama ini sampai sudah menikah pun, saya masih dapat lungsuran dari kakak atau mamah hehehe… Lumayan alokasi gaji suami bisa untuk yang lain hehehe…

    Saya pribadi jika belanja pakaian pernah baju preloved occasional.

    Liked by 1 person

  2. *kalau hanya acara occasional saja. Tapi untuk sehari hari nyaman dengan bahan katun Kak. Gimana ya, saya berpikir saya mau memilih bahan pakaian yang se-alami mungkin, tapi dengan harga sesuai kantong. Saya pernah cek medsos produsen kain dengan bahan dan motif alami tapi secara harga belum sesuai untuk saya.

    Menurut Kakak bahan katun bagaimana Kak, masalahnya saya pun pernah dengar bahwa kain katun dalam produksinya membutuhkan penggunaan air yang banyak ya Kak.

    Liked by 1 person

    • Saya juga senang kain katun, Kak Namiya. Tapi, sejak menerapkan slow fashion, saya memang sangat mengurangi untuk membeli baju baru selama masih ada baju lungsuran dari keluarga dan teman yang layak pakai hehehe… Kalau pun ada label eco-friendly fashion yang ingin saya beli tapi harganya mahal, saya biasanya menabung dulu sampai dananya cukup atau menunggu saat ada uang bonus. 😅🌱

      Like

  3. Kak Namiya, terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel blog saya. Semoga artikel tentang sustainable fashion ini dapat memberi informasi bermanfaat dan memotivasi kita untuk menerapkan slow fashion ya Kak 😊♻️

    Like

Leave a comment