Kiat Fit Saat Merawat Anabul Sakit

Ilustrasi: Healthline


Agustus 2023 ini, kucing jantan dewasa di rumah yaitu Wawan jatuh sakit. Badannya sampai kejang-kejang dan segera saya bawa ke dokter hewan terdekat.

Diagnosa vet di klinik saat itu adalah Wawan kemungkinan besar menderita FIP yaitu Feline Infectious Peritonitis pada kucing atau penyakit fatal dengan gejala berupa demam, muntah, dan kejang pada kucing. Wawan juga mencret dan tak mau makan apapun, hiks!

Singkat cerita, Wawan diberi obat dan dirawat jalan oleh saya karena biaya cek lab dan rawat inap hingga jutaan rupiah itu belum terjangkau oleh dompet saya. Jadilah larutan kunyit yang dibuat sendiri rutin saya minumkan ke Wawan selain membeli obat via Tokopedia ke Oma Garage Sale plus menyuapinya makanan basah dengan suntikan tanpa jarum sebanyak 3x/hari selama 2.5 bulan karena saat sakitnya masih parah, Wawan tak bisa menelan dry food.

Alhamdulillah, sekarang Wawan sudah sehat meskipun tak dapat normal 100% seperti sebelum sakit ini setelah dirawat di rumah oleh saya yang sempat bolak-balik cemas tentang Wawan untuk peluangnya sembuh. Maka, inilah pengalaman saya untuk tetap sehat lahir (dan batin juga lho!) selama merawat Wawan dari bulan Agustus hingga November 2023.

Perbanyak minum air putih

Siapa yang tak akan panik ketika anabul jatuh sakit sampai kejang-kejang? Itu pun saya rasakan saat membawa Wawan ke klinik hewan setelah mendapatinya berjalan tanpa arah dengan badan gemetaran ke arah saya pada suatu siang sekitar satu jam sebelum waktunya sholat Jum’at tiba.

Meskipun begitu, saya tetap ingat untuk membawa botol air putih sebelum ke dokter hewan sambil menunggu ojek online datang. Ya, cuaca panas dan terik waktu itu tentu membuat badan berkeringat berlebihan sehingga mineral tubuh kita dapat keluar bersama keringat dan berpotensi menurunkan imunitas tubuh, gawat lho itu!

Selama merawat Wawan, saya selalu meminum air putih saat sebelum maupun sesudah memberinya obat karena saya pasti berkeringatan ketika harus sekuat tenaga menghadapi Wawan yang ogah makan dan juga minum obat itu. Intinya, jangan sampai deh, perut kita sering lama kosong selama merawat anabul yang sakit.

Cukup istirahat sepanjang hari

Sepanjang Agustus hingga Oktober 2023, saya hanya keluar rumah untuk kerja agar fokus merawat Wawan selama 24 jam. Jadilah waktu luang saya di rumah langsung dipakai untuk tidur supaya kembali segar saat bangun.

Tentu saja pola tidur saya selama merawat Wawan yang sakit itu jadi berubah alias lebih pendek tapi sering. Saya kerapkali terbangun di malam hari sebab Wawan harus dicek setiap 3-5 jam setiap hari.

Meskipun sebentar, tidur singkat yang sering itu lumayan membantu saya untuk lebih bertenaga ketika bangun. Kan bakal lebih repot tuh saat anabul dan pemiliknya juga sama-sama jatuh sakit, setuju ya?

Ajak anabul untuk sehat bersama

Percaya deh, anabul kita itu paham kok perkataan kita, meskipun mereka tak mengerti kata per kata dari manusia. Selama menyuapi Wawan dengan wet food dan obatnya, saya rutin bilang ke kucing belang hitam putih itu,

Lekas sembuh ya Wan, InsyaAllah. Wawan kan kucing hebat, kuat, dan sehat,” sambil mengelus kepalanya.

Syukur Alhamdulillah, Wawan pun perlahan-lahan stabil kondisi kesehatannya, meskipun sempat juga beberapa kali dropped. Saat Wawan dropped, saya kembali menyemangatinya untuk sehat lagi.

Maka itulah, kehadiran pawrents yang sehat itu dapat menyalurkan energi sehatnya ke anabulnya yang sedang sakit. Tak heran, banyak pemilik anabul, termasuk saya, lebih memilih rawat jalan, karena (selain faktor biaya hehehe…) kita dapat terus mendampingi anabul daripada saat dirawat di klinik yang dokter, perawat, dan lingkungannya jelas masih asing bagi para anabul.


Makanan sehat dan cukup vitamin serta istirahat adalah bekal agar anabul dan juga pemiliknya tetap sehat selalu. Bagaimanapun, prinsip mencegah itu selalu lebih baik dibandingkan mengobati, tak terkecuali untuk urusan kesehatan anabul dan pawrents. Salam sehat.

Leave a comment